Monday, December 27, 2010

Onde-Onde Warna-Warni (aka. Tang Ce ~ Dong Zhi Festival)

     Pada tanggal 22 Desember kemarin adalah hari Makan Onde dalam tradisi Cina. Rame juga pembahasannya di milis NCC, ada beberapa orang yang masih memegang tradisi. Kalau saya dulu taunya setiap tanggal 22 Desember adalah hari Ibu, jadinya harus membuat Onde. Ternyata yang benar adalah tanggal 22 Desember adalah hari Ibu dan bisa juga pada tanggal yang sama adalah hari Makan Onde (Dong Zhi/Tang Ce) dalam tradisi Cina. Tergerak untuk mencari-cari sebenarnya asal usul festival ini apa. Ada beberapa penjelasan dari beberapa website dan kebanyakan adalah penganut agama Budha (mereka masih memegang tradisi).

     Dong Zhi Festival ternyata tidak selalu jatuh pada tanggal 22 Desermber, bisa juga tanggal 21 Desember karena perhitungan tepat festival ini adalah dengan memakai penanggalan Cina bukan penanggalan masehi. Dong Zhi Festival sendiri merupakan festival puncak musim dingin. Berdasarkan penjelasan Ilmu Astronomi, peredaran Matahari sewaktu sampai pada waktu Dong Zhi ini, kebetulan melewati Dong Zhi Dian (Titik Puncak Musim Dingin). Pada waktu ini matahari berada pada posisi titik balik Selatan atau Winter Solstice. Matahari pada saat ini berada pada lintang Selatan 23,5 derajat, dan mulai berbalik ke Utara. Maka, Belahan Bumi Utara & Belahan Bumi Selatan mengalami perbedaan yang amat besar; Di Belahan Bumi Utara siang hari lebih pendek daripada malam hari, sedangkan di Belahan Bumi Selatan siang hari lebih panjang daripada malam hari. (Sumber: http://jindeyuan.org/asal-usul-dong-zhi/index.htm)

     Awal festival ini mulai dirayakan adalah pada masa dinasti Han (206 SM - 220 M) dan berlanjut hingga dinasti Tang dan Song (tahun 618 - 1279). Pada masa dinasti Qing (1644 - 1911) perayaan ini bahkan dianggap sama pentingnya dengan perayaan musim semi. Secara turun - temurun, festival ini menjadi saat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga menikmati TangYuan yang pasti setelah makan onde umur kita akan bertambah satu. Ada yang mengatakan apabila umur anda 20 maka makanlah 20 butir + 1 Onde, lucu juga seandainya kakek-kakek atau nenek-nenek yang umur 90th harus menelan 90 butir + 1 butir Onde, + 1 berarti umur kita bertambah satu . (Sumber: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=14269.0)

     Karena hari Makan Onde ini kadang bertepatan dengan Hari Ibu di Indonesia, jadi bisa juga diartikan membuat onde adalah bukti kasih sayang Ibu untuk anak-anaknya. Dalam pembuatan Onde, di dalamnya terdapat kesabaran, ketelitian, dan kegembiraan. Sama halnya seperti seorang Ibu yang mendidik anak-anaknya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

     Onde sendiri di Indonesia bukanlah makanan asing. Di beberapa tempat di Indonesia, onde merupakan makanan khas. Contohnya di Bandung dengan sebutan Wedang Ronde, dimana dibuat bulat-bulat kecil dan bulat besar diisi kacang tanah atau isian lainnya dengan kuah jahe, kuah pandan dan air gula pasir atau gula merah. Onde ini enaknya dimakan panas-panas pada saat cuaca dingin atau tempat-tempat yang udaranya dingin, makanya tidak salah kalau festival makan onde ini dibuat pada saat musim dingin. Kalau menyebut onde, kadang beberapa orang salah mengerti, dikira adalah onde-onde goreng yang isinya kacang hijau halus dan dibalut dengan biji wijen. Ya, hanya persepsi saja yang berbeda.

     Onde terbuat dari tepung ketan. Saya sendiri tidak terpikir untuk membuat onde pada tanggal 22 Desember kemarin. Beberapa hari sebelumnya saya membeli tepung ketan di sebuah supermarket karena memang mau membuatnya kapan saja dan sudah kangen mau makan onde. Ternyata pas tanggal 22 baru teringat kalau ada hari Onde, jadi dipakai tepung ketannya. Tepung ketan sekarang sudah ada yang dari Thailand (apa sudah dari dulu ya??). Saya juga sudah coba yang pakai tepung ketan dari Thailand, ternyata lebih kenyal. Di bawah ini resep yang selalu saya buat.

Onde-Onde Warna-Warni
Bahan:
Onde:
500 gr tepung ketan putih
2 sdm sagu
200 ml air panas
pewarna merah, hijau
2000 ml air untuk merebus

Isi:
100 gr kacang tanah
3 sdm air gula - diambil dari kuah gula

Kuah:
250 gr gula pasir atau 250 gr gula merah
2000 ml air
10 lb daun pandan - potong kecil
4 ruas jahe - bakar dan kupas kulitnya

Cara membuat:
Kuah:
  • Panaskan 1750 ml air bersama 8 lembar daun pandan.
  • Panaskan 250 ml air dengan gula, jahe dan daun pandan sampai gula cair dan agak kental.

Isi:
  • Kacang tanah disangrai lalu ditumbuk.
  • Siram kacang tanah tumbuk dengan air gula.

Onde:
  • Sagu dicairkan menjadi aci dengan cara mencampurkan sagu dengan air panas - tunggu sampai agak dingin
  • Masukkan tepung ketan putih kedalam wadah lalu siram dengan aci dan air. Uleni sampai bisa dipulung.
  • Bagi adonan menjadi 3 bagian. 1 dibiarkan putih, 1 diberi pewarna hijau dan 1 lagi diberi pewarna merah.
  • Pulung-pulung adonan berbentuk bulat kecil dan ada juga yang diberi isi sampai adonan habis.
  • Panaskan air sampai mendidih, lalu masukkan ondenya. Rebus sampai onde mengapung, angkat.

Penyajian:
  • Siapkan mangkuk.
  • Masukkan air gula dan air pandan lalu masukkan onde yang sudah direbus.
  • Siap disajikan.

Tips:
  1. Kalau adonan onde terlalu lembek tambahkan tepung ketannya lagi, kalau masih keras tambahkan air atau aci.
  2. Pada saat memulung adonan onde, supaya tidak menempel, beri tepung ketan pada wadah.
  3. Kuah bisa juga dibuat air jahe secara terpisah, jadi pada saat penyelesaian ada 3 air yaitu air gula, air pandan dan air jahe.
  4. Kalau suka, bisa juga ditambah kacang tanah sangrai dan susu kental manis.


Lain kali mau buat lagi walaupun bukan hari Makan Onde, karena ini merupakan penganan yang menjadi favorit keluarga. Satu lagi cerita dari teman di milis, cuaca pada saat Imlek akan sama dengan cuaca hari Makan Onde ini. ^^

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...